Sabtu, 31 Mei 2008

Ibnu Haitsam

Ibnu Haitsam
Bapak Ilmu Matematika, Fisika dan Perintis Ilmu Optik Dunia


Ilmuwan Muslim yang hidup antara tahun 354–430 H./965–1039 M ini mempunyai nama lengkap Hasan Abu Ali Muhammad bin Hasan bin Haitsam, dilahirkan di Basrah, Irak.

Dialah pakar dalam bidangnya, ahli ilmu matematika dan fisika serta perintis ilmu optik. Juga sederet keahlian berbagai disiplin ilmu lain, antara lain Geometri, Filsafat, Mantiq (logika), Kedokteran, Ilmu Falak. Dan yang paling terkenal adalah karyanya dalam ilmu optik.

Dia adalah orang pertama yang mampu menjelaskan bagian-bagian mata dan proses penglihatan secara tepat dan teliti ditinjau dari segi ilmiah. Dia berhasil menepis pandangan Yunani yang mengatakan bahwa proses penglihatan terjadi karena keluarnya sinar dari mata dan mengenai obyek yang dilihat. Ibnu Haitsam menjelaskan bahwa sinar datang dari obyek menuju mata, melalui kornea, selaput pelangi, bagian-bagian mata yang lain dan terakhir sampai ke retina.

- Ibnu Haitsam juga telah menemukan hukum pembiasan dan pemantulan sinar serta hubungan antara sudut jatuhnya sinar dengan embiasannya.
- Melakukan beberapa eksperimen ilmiah mengenai penguraian sinar.
- Pernah mengkaji tabiat sinar, pelangi, bayangan dan gerhana.
- Pernah mengkaji berbagai macam cermin, baik yang cembung, cekung, maupun yang datar dan juga masalah pembelokan melengkung.
- Pernah mengkaji teori perbedaan kecepatan benda-benda yang jatuh akibat pengaruh daya gravitasi.
- Pernah menyinggung hukum pertama dalam mekanika.
- Ibnu Haitsam meninggalkan karya banyak sekali dalam berbagai macam bidang keilmuan. Yang paling terkenal antara lain: Al-Manazir (Pemandangan, 7 jilid), Catatan-catatan Euclides, Pemecahan keraguan Euclides, Analisa tentang praktek kedokteran, Anatomi mata dan proses penglihatan.

Beliau juga meninggalkan beberapa artikel, seperti: Luas benda tiga dimensi sama sisi dan tiga dimensi secara umum, Permulaan sisi segi tujuh, Merubah lingkaran menjadi bujur sangkar, Mengeluarkan sisi-sisi kubus, Dasar sistim angka India, Penguraian dan persenyawaan.

Semasa hidupnya bekerja sebagai pegawai kantor pemerintahan di Irak dan tekun dalam melakukan penelitian dan pengkajian. Serta menguasai filsafat dan ilmu anatomi, terutama mata.

Beliau datang ke Mesir atas undangan pemerintah Fatimiah di Mesir, ketika mereka mendengar kabar bahwa dia pernah mengatakan, “Kalau saya di Mesir, pasti saya akan berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik pada musim banjir maupun musim surut.” Setelah tiba di Mesir dan menyaksikan sendiri daerah hilir sungai Nil, dia mengetahui bahwa sesuatu yang pernah terdetik dalam hatinya, ternyata tidak mungkin terlaksana.

Dia pulang dalam keadaan sedih. Untuk beberapa saat dia bekerja sebagai pegawai di kantor pemerintahan di Kairo. Setelah itu, Ibnu Haitsam menjalani sisa hidupnya untuk menulis dan mengopi buku secara tekun. Setiap tahun, dia menyalin buku kaedah-kaedah dalam geometri karangan Euqlides, dan buku Majesty karangan Ptolemeos dalam bidang ilmu falak. Naskah buku itu kemudian dia jual kepada para pembaca yang berdatangan dari penjuru negeri dan hasilnya cukup untuk hidup selama setahun. Ibnu Haitsam, karena keluasan ilmu pengetahuan dan banyaknya karyanya menjadi terkenal di mana-mana.

Kata-kata mutiara yang pernah dia ucapkan: "Selama saya masih hidup dan dengan sekuat tenaga melakukan kegiatan ilmiah seperti itu ada tiga hal yang saya perhatikan: Pertama; Bisa membantu orang yang mencari dan mengutamakan kebenaran baik semasa saya masih hidup atau setelah mati. Kedua; Hal itu saya jadikan sebagai usaha untuk membuktikan hal-hal yang timbul dalam pikiranku tentang ilmu-ilmu itu. Ketiga; Saya memandangnya sebagai tabungan dan persiapan untuk hari tua".

Tidak ada komentar: